JakartaKu MacetKu

JakartaKu MacetKu

Macet?...

Mungkin hal ini udah biasa bagi kalian semua coz, emang ini udah menjadi makanan sehari-hari jalanan aspal kota Jakarta. Emang paling enak naik mobil pribadi, kamu mau kemana pun bisa sebebas kamu, tinggal belajar nyetir mobilnya, injak gas lalu sampai deh ketujuan. Eittss....tapi ingat bung! Ini Jakarta....jarak 2km aja kadang-kadang kalau lagi parah bisa sampai memakan waktu 40 menit...ya kita bicara masalah macet disini. Macet di Jakarta kayanya udah parah banget, apalagi jam-jam pulang kantor di jalan-jalan utama. Parahhh, kerjaan tinggal kopling – masuk gigi – injak gas – rem. Semuanya itu dilakukan berulang-ulang. Kalau yang mobilnya matic sih enak, tapi yang manual, lumayan juga betis sebelah kiri jadi gede sebelah.
Selain macet, yang dihadapi adalah mobil-mobil angkot / bis yang berhenti sembarangan. Kamu lagi enak-enak nyetir santai di belakang bus, tiba-tiba dia kekiri lalu mendadak berenti turunin penumpang. Mau gak mau kamu harus sigap juga untuk berhenti, lalu siap-siap ambil jalan buat nyelip dia dari kanan, tapi semuanya itu gak segampang dipikirkan, mengingat lalu lintas Jakarta yang sangat padat, dan orang-orang rata-rata gak mau ngasih jalannya. Yang penting adalah sabar-sabar aja. Soalnya misalnya mobil kamu kena tabrak sama bis, terus kamu ributin, palingan kamu juga cuma dapet berapa. Tapi ya stress juga jadi lepas hehehe. Tapi kadang-kadang ada yang nekat juga, kalau kita lawan malah menjadi bahaya.

Jadi, apakah kalian semua mulai tetap mencoba berkendara di Jakarta?, ini semua tergantung kepada lo semua deh. apakah lima tahun kedepan lo dapat mengubah semua cara ini agar dapat lebih baik lagi dan bisa dapat mengatasi masalah number wahid di Jakarta kota tercinta kita ini. dan ada satu hal lagi yang guw inginkan adalah pemimpin kota jakarta bisa menjadikan kota yang aman, nyaman dan tentram. mari kita sukseskan pilkada DKI Jakarta 2007.

Baca Juga
DONASI VIA SAWERIA Bantu berikan donasi jika artikelnya dirasa bermanfaat. Donasi akan digunakan untuk menambah semangat saya dalam menulis di www.zulfikrian.com. Terima kasih.
Previous Post
Next Post

post written by:

0 Comments: