Kalau Tarif Taksi Naik, Pilih Murah Atau Aman ?

Kalau Tarif Taksi Naik, Pilih Murah Atau Aman ?

Pada Senin (16/6), pemerintah mengumumkan kenaikan tarif taksi sebesar 20 persen. Berbagai perusahaan taksi mengerahkan segala kemampuannya guna menarik masyarakat untuk menggunakan armadanya. Ada yang menawarkan tarif murah, tapi ada yang menawarkan keamanan di balik harga yang relatif mahal. Jadi, mau pilih mana nih?

Kompas.com mencoba menumpang taksi tarif lama (murah) dan taksi tarif baru pada Senin (17/6) lalu. Pertama, Kompas.com memulai dengan menaiki taksi dengan kualitas rendah (A) dari ITC Ambasador Kuningan ke Setiabudi Building. Sebagian warga Jakarta bakal berpikir dua kali untuk naik taksi tersebut. Taksi kualitas seperti ini, biasanya mendapat stigma negatif dari masyarakat. Sebab, rawan kejahatan, mulai dari perampokan sampai penipuan argo.

Tapi, beruntung, perjalanan Kompas.com tidak mendapatkan hambatan berarti. Pengemudi taksi A tampak ramah dan AC dinyalakan sebagaimana mestinya. Saat menutup pintu, argo mulai menyala, menunjuk angka Rp4000. Argo tersebut baru beranjak dari angka Rp4000 saat kendaraan sampai di Gedung Departemen Hukum dan HAM, padahal jalan sore itu relatif padat.

Sampai di Setiabudi Building, argo menunjuk ke angka Rp5.750. Tarif ini lebih murah ketimbang saat Kompas.com mencoba naik taksi kelas menengah (B), dengan rute dan tujuan sama. Tarif dasarnya pun sama, tapi biaya yang dikeluarkan Kompas.com Rp9.250 dengan kondisi jalan relatif sepi. Mahalnya tarif ini ada dua kemungkinan, pertama tarif tersebut sesuai dengan kualitas yang didapat saat menumpang. Kedua, pengemudi (supir) melakukan manipulasi tarif.

Tampilan taksi A, memang tak sebagus taksi B. Body taksi A tak terawat. Catnya yang berwarna hijau-oranye, mengelupas di beberapa bagian, sehingga karat tumbuh subur di sana. Kaca film-nya menggelembung di sana-sini. Warna coklat di dashboard-nya memudar termakan waktu. Kulit di kursi pun tampak kendor dan sobek di sana-sini.

Berbeda dengan taksi A, tampilan taksi B jauh lebih baik. Taksi B sudah mengalami peremajaan pada cat, dashboard, dan joknya. Pengemudinya pun lebih ramah, dengan menanyakan rute perjalanan yang ingin ditempuh.

Kemudian, Kompas.com mencoba membandingan kedua taksi tersebut dengan taksi C dengan kualitas bagus di antara taksi reguler lain dan tarif dasar sesuai dengan anjuran pemerintah, Rp5000. Tampilan luar taksi C sangat meyakinkan, seperti sebuah mobil Limo yang baru keluar dari showroom. Saat masuk, si pengemudi juga mengucapkan salam dan menanyakan tujuan Kompas.com. Harganya pun tidak jauh berbeda dengan taksi B. Nah sekarang, terserah Anda. Mau pilih taksi A, taksi B, atau taksi C? (BOB/ic)

taken from kompas.com
Baca Juga
DONASI VIA SAWERIA Bantu berikan donasi jika artikelnya dirasa bermanfaat. Donasi akan digunakan untuk menambah semangat saya dalam menulis di www.zulfikrian.com. Terima kasih.
Previous Post
Next Post

post written by:

1 Comments:

Anonim mengatakan...

I think, that you are mistaken. Write to me in PM.