Stand ini digawangi oleh Koperasi Inagro Sentra yang berpusat di Karangpandan, Karanganyar, Jawa Tengah yang memberdayakan petani binaan untuk mengolah BBN. Beberapa tukang ojek terlihat memesan bahan bakar bioethanol yang berjenis fuel grade ethanol yang diklaim bisa menghemat sekitar 10-20 persen daripada menggunakan bensin atau solar.
"Biasanya kalau tukang ojek mengisi bensin tiap 2 hari sekali, kalau isi bensin pake bioethanol yang kadarnya 85-90 persen bisa 3 hari sekali. Selain itu, ramah lingkungan karena terbuat dari bahan bakar nabati," kata Direktur Koperasi Inagro Sentra Pamuji Hartono kepada Kompas.com di sela menjelaskan produknya pada beberapa pengunjung bazaar Car Free Day.
Ia menjelaskan momen car free day ini dipakai untuk menyosialisasikan pada masyarakat tentang bahan bakar nabati yang terbuat dari singkong, molase (tetes tebu) dan sorgum (sejenis gandum). "Kami saat ini mengelola 102 petani binaan di daerah Karangpandan untuk bahan bakar nabati. Hampir semua penduduk desa sudah beralih ke kompor dengan ethanol tersebut. Sekarang baru kita coba kenalkan di Jakarta," tuturnya.
Pamuji menjelaskan fuel grade ethanol untuk kompor dengan kadar 85-90 persen, kalorinya perbandingan 1 liter bisa digunakan 4,5 jam, kalau minyak tanah hanya 2,5 jam.
Mengenai distribusi, dikatakan pria pemilik pompa bensin Shell di kawasan Jalan Suprapto itu, sementara masih dilakukan eceran di 10 titik di daerah Kemayoran, Sunter dan Bekasi. "Saya harap dengan dimulainya memperkenalkan bahan bakar nabati seperti ini, bisa memacu Pemerintah untuk lebih concern mengembangkan alternatif bahan bakar pengganti BBM dari fosil," katanya.
DONASI VIA SAWERIA
Bantu berikan donasi jika artikelnya dirasa bermanfaat. Donasi akan digunakan untuk menambah semangat saya dalam menulis di www.zulfikrian.com. Terima kasih.
3 Comments:
that's way too cool.
All I can say is nothing because your blog is not interesting to read.
It could widen my imagination towards the things that you are posting.
Posting Komentar